Tips

Jangan Asal Jawab! Ini 5 Alasan Resign Saat Interview yang Benar

Fandi

Alasan Resign Saat Interview yang Benar – Menjabarkan alasan resign saat interview bukanlah hal yang sulit. Namun jika kurang benar dalam menjelaskan, bukan tidak mungkin jika alasan tersebut susah dimengerti. Mengingat bahwa jawaban dari pertanyaan ini menjadi salah satu faktor pertimbangan agar diterima kerja oleh perusahaan baru, harus diperhatikan betul.

Maka dari itu, jangan asal menjawab dengan alasan yang terlalu berlebihan atau bahkan tampak menjelekkan perusahaan sebelumnya. Nah, berikut akan dijelaskan beberapa jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan terkait alasan resign di perusahaan sebelumnya:

Mencari Tantangan Baru

Ada banyak alasan mengapa akhirnya memutuskan resign dari pekerjaan yang sebelumnya. Pelamar dapat menjelaskan alasan resign saat interview dengan jujur, salah satunya adalah karena ingin mencari tantangan baru. Dengan alasan ini, perusahaan akan mempertimbangkan untuk menerima pelamar karena masih memiliki visi misi yang besar.

Selain itu, pelamar juga terlihat lebih bersemangat tanpa harus menjelekkan perusahaan sebelumnya. Namun, pengalaman kerja di perusahaan sebelumnya juga menentukan apakah pelamar akan diterima atau tidak.

Untuk Mengembangkan Karir

Masih meneruskan poin yang pertama, alasan selanjutnya yang dapat dijabarkan saat interview adalah karena pelamar menginginkan pengembangan karir. Hal ini biasa terjadi karena perusahaan sebelumnya tidak mendukung pengembangan karir bagi karyawan. Misalnya, sudah bekerja bertahun-tahun namun jenjang karir masih belum jelas.

Agar lebih meyakinkan, gunakan kata-kata yang bijak. Misalnya ingin berkontribusi di setiap proyek-proyek besar yang ada di perusahaan. Atau menggunakan keahlian yang dimiliki agar karir di perusahaan semakin berkembang.

Pindah Domisili

Dengan alasan tertentu dapat menyebabkan seseorang harus pindah domisili. Misalnya orang tua pindah, baru saja menikah sehingga harus ikut suami dan lain sebagainya. Hal ini tentu berpengaruh dengan pekerjaan yang dimiliki saat ini.

Menggunakan alasan pindah domisili saat interview sangatlah bijak. Karena alasan ini tidak melibatkan perusahaan sebelumnya. Namun pastikan hal ini memang benar terjadi, bukan hanya asal memberi alasan agar diterima.

Ingin Bekerja dengan Waktu yang Fleksibel

Pembagian waktu kerja yang tidak seimbang menjadi salah satu faktor seseorang resign. Misalnya saat hari libur namun masih tetap terganggu dengan urusan kantor. Atau tuntutan perusahaan agar karyawannya dapat bekerja di bawah tekanan atau deadline. Selain waktu dengan keluarga berkurang, tekanan mental juga harus dapat dirasakan jika hal tersebut terjadi.

Gunakanlah kata-kata yang baik saat mengutarakan hal ini. Sehingga tidak menimbulkan kesan bahwa pelamar pilih-pilih kerja atau tidak sanggup bekerja di bawah tekanan. Bisa juga dengan menjelaskan alasan ingin bergabung ke perusahaan baru karena menginginkan ekosistem yang lebih sehat.

Dibebastugaskan dari Pekerjaan Sebelumnya

Salah satu faktor mengapa perekrut menanyakan alasan resign seseorang karena ingin mengetahui apakah pelamar diberhentikan atau memang resign. Jika diberhentikan apakah karena masalah kinerja atau memang integritas. Beberapa perusahaan melakukan restrukturisasi dengan menghilangkan departemen tertentu.

Hal itu merupakan bentuk untuk menyusun ulang atau memperbaiki kinerja di masa yang akan datang. Alasan dibebastugaskan karena adanya restrukturisasi tentunya sangatlah bijak. Jika alasan ini disampaikan dengan sopan, maka perekrut akan mempertimbangkan untuk dapat dipekerjakan di perusahaannya.

Beberapa alasan resign saat interview di atas wajib dipersiapkan sebelum proses interview berlangsung. Jawaban yang diharapkan oleh setiap perekrut tentu akan berbeda-beda. Namun, sebagai pelamar harus tetap optimis dan fokus terhadap visi misi ke depan. Jangan sampai membuka aib yang ada di perusahaan sebelumnya.

Baca Juga

Tinggalkan komentar