Pengetahuan

5 Perbedaan Hard Skill dan Soft Skill Berdasarkan Beberapa Aspeknya

Fandi

Perbedaan Hard Skill dan Soft Skill – Ketika memasuki dunia kerja, ternyata kemampuan bekerja pada bidang yang ditekuni saja tidaklah cukup. Selain hard skill untuk menggeluti bidang pekerjaan, para pekerja juga butuh soft skill. Namun sebenarnya, apa perbedaan hard skill dan soft skill sebenarnya? Berikut ini akan dibahas perbedaannya menurut beberapa aspeknya.

Kedua skill ini memang diperlukan oleh seorang pekerja yang memasuki dunia kerja. Hard skill tanpa soft skill akan membuat seseorang kesulitan berbaur dengan tempat kerjanya. Sedangkan, soft skill tanpa hard skill juga akan menjadi percuma. Untuk mengembangkan dua jenis skill ini, tidak ada salahnya untuk mengetahui lebih dulu perbedaannya, sebagaimana pembahasan di bawah ini:

Aspek Asal Pembentukan Skill

Ternyata hard skill dan soft skill dibentuk melalui pengembangan kemampuan yang berbeda. Tolak ukur dari hard skill bisa dilihat dari tingkatan IQ seseorang. Sedangkan, untuk soft skill bisa diukur dari besaran poin EQ seseorang.

IQ sering dikaitkan dengan kepintaran seseorang, poin IQ yang besar menunjukan seberapa cepat seseorang menyerap suatu ilmu. Sedangkan EQ terkait pada kecerdasan emosional, di mana ukuran ini berkaitan dengan kemampuan mengontrol, mengidentifikasi, dan mengukur emosi lingkungan di sekitarnya.

Aspek Sifat Penilaian Skill

Perbedaan hard skill dan soft skill berikutnya adalah pada cara penilaian kedua skill ini. Karena bersifat lebih pasti, hard skill dapat dinilai dari sudut pandang yang lebih objektif. Misalnya, melalui tes tulis maupun ujian praktik dalam suatu kemampuan.

Berbeda dengan soft skill, belum ada tes tertentu yang bisa menentukan skill emosional seseorang. Untuk menentukannya, seseorang harus melalui proses wawancara. Hal ini, membuat penilaian soft skill pada seseorang bersifat subjektif. Tentu saja, karena dipengaruhi oleh sudut pandang si pewawancaranya.

Aspek Keterkaitannya dengan Skill

Hard skill berkaitan erat dengan pekerjaan di lapangan yang dilakukan oleh pekerja. Bisa dinilai secara teknis dan prosedurnya. Berbeda dengan soft skill, ini berkaitan dengan kepribadian seseorang. Bisa dibilang soft skill ini erat kaitannya dengan perilaku seorang pekerja di tempat kerjanya.

Hard skill bisa ditingkatkan melalui latihan dan proses pembelajaran materi berkaitan dengan pekerjaan. Sedangkan soft skill, bisa diubah melalui pembiasaan dengan lingkungan kerja.

Aspek Bidang Pekerjaannya

Bisa dibilang setiap pekerjaan memang membutuhkan hard skill dan soft skill, namun berbeda porsinya. Beberapa bidang pekerjaan lebih membutuhkan kemampuan hard skill dan minim kemampuan soft skill. Bidang pekerjaan lain ada yang lebih membutuhkan soft skill daripada hard skill.

Pekerjaan yang berkaitan dengan teknik misalnya, pembuatan laporan, penyajian data, dan sebagainya akan membutuhkan lebih banyak hard skill. Sedangkan, pada pekerjaan yang membuat pekerja berhubungan langsung dengan klien dan banyak orang. Lebih dibutuhkan soft skill dibandingkan hard skill seorang pekerja.

Aspek Contoh Skill

Ada beragam contoh baik hard skill maupun soft skill. Berdasarkan penjelasan di atas contoh hard skill seperti kemampuan yang terkait dengan bidang keilmuan. Misalnya pengoperasian komputer, penulisan laporan, melakukan riset, dan sebagainya. Sedangkan, contoh dari soft skill seperti tingkah laku di tempat kerja, kesopanan, kerapian, kerja sama, dan kemampuan adaptasi di tempat kerja.

Itulah perbedaan hard skill dan soft skill dari berbagai aspeknya. Mengetahui perbedaan antara kedua skill ini, dapat membantu pekerja untuk mengembangkan keduanya. Perhatikan juga, bidang yang tengah ditekuni. Apa lebih membutuhkan hard skill atau soft skill, namun tentu lebih baik jika keduanya dapat dikembangkan secara seimbang.

Jangan lupa ikuti Channel Telegram kami
t.me/lowongankerjapurwokerto

Baca Juga

Tinggalkan komentar